Hikmah

Takwa sebagai Bekal Terbaik


3 hari yang lalu


takwa-sebagai-bekal-terbaik

وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوْنِ يٰٓاُوْلِي الْاَلْبَابِ
”….berbekallah dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Bertakwalah kepada-Ku, hai orang-orang yang berakal" (QS Al-Baqarah: 197).

Frasa ”sebaik-baik bekal adalah takwa” dimaknai sebagai dorongan untuk membawa bekal fisik dan spiritual dengan takwa sebagai bekal utama.

Ibnu Abbas menafsirkan bahwa bekal bisa berupa harta agar tidak meminta-minta selama haji. Namun, takwa adalah bekal terbaik karena mencakup tawakal, kesabaran, dan penghindaran dari maksiat. Tafsir Al-Muyassar Kementerian Agama Saudi Arabia menekankan bahwa selain bekal materi, bekal amal saleh dan ketaatan kepada Allah adalah yang paling utama. Takwa menjadi pelindung dan penuntun dalam ibadah dan kehidupan. Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah menyampaikan bahwa takwa adalah bekal yang menyelamatkan di dunia dan akhirat. Bekal fisik penting, tapi bekal spiritual jauh lebih menentukan hasil ibadah.

Pengamalan Takwa dalam Kehidupan Sehari-hari
1.    Menjaga hablun minallah atau hubungan dengan Allah, di antaranya melalui shalat lima waktu dengan tertib waktu, zikir kepada Allah bahkan tidak hanya qoulan tetapi juga fi’lan, membaca Al-Qur’an minimal secara tekstual, mengamalkan doa harian sebagai wujud bahwa hanya kepadanya kita bergantung, terus berusaha untuk memperkuat kesadaran akan kehadiran Allah dalam setiap aktivitas yang kita lakukan.
2.    Berakhlakul karimah, diupayakan bahwa terjemahan takwa terdapat pada dan tercermin dalam perilaku, diantaranya kejujuran, keadilan, kesabaran, menjauhi berbohong, menghindari dari menyakiti orang lain, menjaga keselamatan lisan dari ucapan yang mengandung dosa.
3.    Mengekpresikan kata amanah dan tanggung jawab sosial. Pada arena pekerjaan ataupun keluarga serta di masyarakat, seorang yang bertakwa akan bekerja dengan integritas, memelihara hak orang lain dan tidak mengambil sesuatu yang bukan miliknya.
4.    Memanajemen sistem keuangan dengan baik, termasuk dalam hal ini adalah membayar zakat, infak, menjauhi riba, mentasarrufkan harta untuk sesuatu yang halal serta bermanfaat.
5.    Menerima kehendak Allah dengan penuh keikhlasan dan kesabaran. Tiada hidup tanpa menghadapi ujian, orang yang bertakwa diusahakan tidak mudah putus asa, senantiasa bersyukur, dan berusaha kuat bertawakal kepada Allah.

Maka, kita harus berusaha keras agar konsep takwa tidak hanya pada momen-momen yang sakral atau hanya untuk orang-orang tertentu. Seharusnya takwa adalah gaya hidup setiap insan muslim. 

Nabi Muhammad SAW bersabda: 
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم
إن الله لا ينظر إلى صوركم وأموالكم، ولكن ينظر إلى قلوبكم وأعمالكم
التقوى هاهنا التقوى هاهنا التقوى هاهنا

"Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa kalian dan harta kalian, tetapi Dia melihat kepada hati kalian dan amal kalian. Takwa itu di sini, takwa itu di sini, takwa itu di sini (sambil menunjuk ke dadanya tiga kali).”

Makna dari hadis tersebut tentu menekankan bahwa takwa bukanlah sekadar suatu penampilan maupun status sosial, namun kondisi batiniyah yang penuh kesadaran akan Allah dan keikhlasan serta niat yang lurus lillahi ta’ala.