3 hari yang lalu
SURABAYA – Salah satu visi besar yang diusung Pesantren Al-Qur’an Nurul Falah Surabaya adalah memberantas buta huruf Al-Qur’an. Dalam rangka pengentasan buta aksara Al-Qur’an, Pesantren Al-Qur’an Nurul Falah Surabaya bekerja sama dengan Kemenag Kota Surabaya menggelar pelatihan penyuluh sebagai calon guru Al-Qur’an metode tilawati level 1 pada 29–30 September 2025.
Acara yang dilaksanakan di aula Kantor Kemenag Kota Surabaya itu diikuti 125 penyuluh agama Islam dari seluruh kecamatan di Kota Pahlawan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberantas buta aksara Qur’an dengan sasaran TPQ dewasa dan lansia.
Dalam sambutannya, Kepala Kantor Kemenag Surabaya Dr. Muhammad Muslim S.Ag., M.Sy. berharap agar para penyuluh yang mengikuti pelatihan dapat menerapkan ilmunya ke kelompok binaan masing-masing. ”Semangat Bapak Wali Kota terhadap guru ngaji itu sangat besar. Diharapkan progres pelatihan ini memberikan dampak yang sangat baik terutama dalam mengentaskan buta aksara Al-Qur’an di kalangan masyarakat Surabaya,” tegasnya.
Sementara itu, Dr. KH Umar Jaeni M.Pd. selaku ketua Yayasan Nurul Falah Surabaya memberikan apresiasi terhadap pelatihan ini. Pihaknya mengatakan bahwa penyuluh agama Islam punya peran penting di Masyarakat. ”Salah satunya adalah memberantas buta huruf Al-Qur'an,” tuturnya.
Karena itu, lanjut KH Umar, pelatihan penyuluh sebagai calon guru Al-Qur’an metode tilawati level 1 ini diharapkan mampu menginspirasi kabupaten atau kota lain di seluruh Indonesia.
Pelatihan ini dipandu oleh pemateri berpengalaman, yaitu Ustaz Mohammad As'ad, S.E.Sy. selaku kepala Tilawati Cabang Cahaya Amanah Surabaya dan Ustaz Mohammad Choiri, S.Pd.I.
Para peserta memberikan kesan positifnya setelah mengikuti pelatihan ini. Salah satunya disampaikan oleh Ustazah Zamharirotul Fuaidah, S.Ag. ”Saya bersyukur karena diberikan kesempatan untuk mengikuti kegiatan pelatihan ini dan menimba ilmu dari para trainer metode tilawati. Semoga ke depannya pelatihan ini tidak hanya berjalan selama dua hari, melainkan satu minggu supaya lebih sempurna dalam menyerap ilmunya,” pungkas penyuluh agama Islam dari Kecamatan Wonocolo tersebut. (ron/eko)