Tilawati

Beri Kesan Positif, Ponpes Nurul Falah Haromain Serang Gelar Diklat Tilawati Level 1


sehari yang lalu


beri-kesan-positif-ponpes-nurul-falah-haromain-serang-gelar-diklat-tilawati-level-1

SERANG – Pondok Pesantren Nurul Falah Haromain, Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, menjadi tuan rumah pelaksanaan diklat tilawati level 1 yang berlangsung selama dua hari, 13–14 Desember 2025. Kegiatan tersebut diselenggarakan sebagai upaya peningkatan kualitas guru Al-Qur’an sekaligus penguatan dakwah Al-Qur’an di wilayah Banten.

Kegiatan diklat diawali dengan sambutan dari Ustaz Taufik Hidayat, M.Sy., ketua panitia, yang menyampaikan latar belakang dan motivasi terselenggaranya kegiatan ini. Dalam sambutannya, ia mengungkapkan keprihatinan mendalam terhadap kondisi pembelajaran Al-Qur’an anak-anak yang pernah ia saksikan saat berada di Kalimantan. Kondisi tersebut mendorong munculnya gagasan untuk membangun sebuah training center yang fokus pada peningkatan mutu pengajaran Al-Qur’an. Gagasan tersebut semakin kuat setelah ia mengikuti diklat tilawati di Banten yang menginspirasi.

Selanjutnya, sambutan disampaikan oleh Ustaz Madhata, AlHafidz,  selaku tim Tilawati Banten Regional 2. Dalam sambutannya, pihaknya menegaskan bahwa metode tilawati merupakan metode pembelajaran Al-Qur’an yang sistematis, terstruktur, dan menekankan pada kualitas bacaan yang benar, fasih, serta tartil. Metode ini diharapkan mampu menjadi solusi atas berbagai permasalahan pembelajaran Al-Qur’an di lembaga-lembaga pendidikan Islam.

Acara kemudian secara resmi dibuka oleh Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Falah Haromain, KH. Ahmad Shonhaji, M.M. Dalam sambutan sekaligus pembukaan, pihaknya berharap agar ilmu yang diperoleh selama diklat dapat benar-benar bermanfaat dan diamalkan serta diajarkan kembali kepada masyarakat. Ia mengibaratkan metode tilawati seperti firman Allah dalam Al-Qur’an, “Apabila dibacakan Al-Qur’an maka dengarkanlah” karena metode ini menggunakan pendekatan klasikal yang menuntut kesungguhan dalam mendengar dan memperhatikan bacaan.

Lebih lanjut, KH. Ahmad Shonhji mengutip hadis Rasulullah SAW bahwa “Sebaik-baik manusia adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” Menurutnya, metode tilawati memberikan kesan yang positif dan menyenangkan sehingga dapat menjadi motivasi bagi para guru bahwa mengajarkan Al-Qur’an dengan metode tilawati itu mudah, efektif, dan membahagiakan.

Diklat Tilawati Level 1 ini bertujuan untuk menebarkan cahaya Al-Qur’an dan menguatkan dakwah Islam di Banten dengan mencetak guru-guru Al-Qur’an yang kompeten, berakhlak, dan memiliki metode pembelajaran yang tepat. Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, serta disponsori oleh Dompet Dhuafa, yang turut berkontribusi dalam penguatan pendidikan dan dakwah Al-Qur’an di Indonesia.

Dengan terselenggaranya diklat ini, diharapkan lahir lebih banyak pendidik Al-Qur’an yang mampu menghadirkan pembelajaran Al-Qur’an yang berkualitas, berkesan, dan berkelanjutan di tengah masyarakat. (ron/eko)