Guru Ngaji Hebat: YBM PLN UIP JBTB & Tilawati Cahaya Amanah Tingkatkan Kompetensi Pengajar Qur’an

SURABAYA – Dalam rangka memperingati Kemerdekaan RI ke-80, Yayasan Baitul Maal PLN UIP JBTB berkolaborasi dengan Tilawati Cahaya Amanah menggelar Pelatihan Guru Ngaji Hebat Diklat Standarisasi Guru Al-Qur’an Level 1 di Pesantren Al-Qur’an Nurul Falah Surabaya pada 13–14 Agustus 2025. Kegiatan ini diikuti 58 guru ngaji dari Surabaya yang bertekad meningkatkan kualitas pengajaran Al-Qur’an.

Pelatihan ini dirancang untuk memberikan penguasaan metode Tilawati secara komprehensif, mulai dari teknik membaca yang benar, strategi pembelajaran, hingga praktik mengajar.

Dalam sambutannya, Achmad Fatkhurrozi, Manajer YBM PLN UIP JBTB, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah “kado dari YBM PLN UIP JBTB untuk guru ngaji di Surabaya dan sekitarnya dalam rangka Kemerdekaan RI ke-80. Semoga melalui zakat bisa memberdayakan guru ngaji. Dengan pelatihan ini, semakin hebat gurunya, maka pengelolaan kelas mengaji dan pengajaran Al-Qur’an akan semakin baik. Gurunya juga bisa berdaya bersama keluarga tercinta. Semoga Allah memudahkan langkah YBM PLN untuk terus menjejak manfaat mensejahterakan guru ngaji di Indonesia.”

Sementara itu, H. Abdurrohim Hasan, M.Pd., Direktur Pesantren Al-Qur’an Nurul Falah Surabaya, berharap para peserta dapat memanfaatkan pelatihan ini secara optimal. “Kerja sama YBM PLN UIP JBTB ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mendukung pendidikan Al-Qur’an, khususnya dalam memberdayakan guru-guru hebat yang tidak hanya mengajarkan bacaan, tetapi juga kandungan Al-Qur’an. Program ini menjadi langkah strategis mencetak generasi pemimpin berakhlak mulia di tengah tantangan zaman seperti penggunaan gawai yang tidak terkontrol.”

Pelatihan ini menghadirkan narasumber berpengalaman antara lain Moh. As’ad, S.E. dengan materi Pokok Bahasan Lagu Tilawati 1–5 dan Pengenalan Tilawati PAUD, Hari Susandi, S.Ag. materi tentang Strategi PBM Tilawati Dasar dan Pengenalan Teknik Munaqosyah dan Imam Syafii, M.Pd. menjelaskan Materi Ghorib Musykilat.

Hari kedua diisi dengan munaqosyah dan microteaching, memberikan kesempatan peserta untuk mengasah keterampilan mengajar secara langsung.

Antusiasme peserta terlihat jelas sepanjang kegiatan. Mereka berharap pelatihan ini tidak hanya menambah keterampilan teknis, tetapi juga memperkuat semangat dan komitmen dalam mengajar Al-Qur’an di tengah masyarakat.

Dengan terselenggaranya pelatihan ini, diharapkan akan lahir guru-guru ngaji yang kompeten, berdaya, dan mampu menjadi garda terdepan dalam membentuk generasi Qur’ani di Indonesia.