Tilawati

Pelatihan Tilawati Level 1: Wujudkan Guru Profesional Menuju Generasi Cinta Al-Qur’an


2 hari yang lalu


pelatihan-tilawati-level-1-wujudkan-guru-profesional-menuju-generasi-cinta-al-quran

SURABAYA — Sebanyak 60 peserta dari berbagai daerah di Sumatera antusias mengikuti diklat tilawati level 1 secara daring yang diselenggarakan oleh Tilawati Pusat. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari melalui Zoom Meeting pada 18-19 Oktober 2025  itu menjadi wadah pembinaan dan peningkatan kapasitas guru Al-Qur’an di seluruh Indonesia.

Pelatihan dilaksanakan bersama para trainer Tilawati Pusat dengan suasana yang interaktif dan inspiratif. Meskipun berlangsung secara daring, semangat para peserta tetap tinggi dalam mengikuti setiap sesi hingga akhir kegiatan.

Acara dibuka secara resmi oleh Ustaz H. Abdurrahim Hasan, M.Pd. selaku direktur Pesantren Al-Qur’an Nurul Falah. Dalam sambutannya, ia menyampaikan visi dan misi besar Tilawati, yakni membentuk generasi Qur’ani yang unggul dalam akhlak, ilmu, dan cinta terhadap Al-Qur’an.

“Guru Al-Qur’an memiliki peran yang sangat strategis, bukan hanya sebagai pengajar bacaan, tetapi juga sebagai pembimbing akhlak dan penanam nilai-nilai Qur’ani dalam kehidupan santri,” tegas H. Abdurrahim Hasan dalam arahannya.

Pihaknya juga menekankan pentingnya sinergi antara guru, lembaga, dan masyarakat dalam mencetak generasi yang berpegang teguh pada nilai-nilai Al-Qur’an melalui metode tilawati yang mudah, menyenangkan, dan berkesinambungan.

Setelah pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi tilawati jilid 1–4 oleh Ustaz Muhammad Masrur Huda, M.Pd. Dalam sesi tersebut, peserta mendapatkan penguatan dasar tentang pelafalan huruf, tanda baca, dan tahapan pembelajaran tilawati yang efektif di kelas.

Berikutnya, Ustaz Hari Susandi, S.Ag. memaparkan materi tilawati jilid 5–6 yang menekankan pada peningkatan kelancaran bacaan, ketepatan makhraj, dan penerapan irama rost agar proses belajar Al-Qur’an lebih indah dan berkesan.

Dua narasumber tersebut menampilkan gaya penyampaian yang interaktif dan inspiratif. Suasana pelatihan pun tetap hidup meski dilakukan secara daring.

Pada hari kedua, seluruh peserta mengikuti munaqosyah sebagai bentuk evaluasi kemampuan bacaan Al-Qur’an dan penguasaan irama rost. Kegiatan ini menjadi sarana untuk mengukur tingkat kelancaran dan ketepatan dalam membaca Al-Qur’an sesuai metode tilawati.

Selanjutnya, peserta mendapatkan pembekalan tentang strategi pembelajaran tilawati dasar, pengenalan tilawati PAUD, dam teknik munaqosyah yang disampaikan oleh Ustaz Mohammad Choiri, S.Pd.I. Ia menekankan pentingnya kreativitas guru dalam menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan, namun tetap menjaga adab dan kekhusyukan.

“Tilawati lahir dari pengalaman lapangan. Kekuatannya terletak pada konsistensi dan semangat guru dalam menerapkan metode ini di tengah peserta didik,” tegas Ustaz Choiri.

Kegiatan ditutup dengan penyampaian rencana tindak lanjut dari tim Tilawati Pusat. Para peserta diharapkan dapat mengimplementasikan ilmu dan pengalaman yang telah diperoleh di lembaga masing-masing serta menjadi pionir pengembangan tilawati di daerah asal.

Meskipun dilakukan secara daring, pelatihan ini dinilai sukses menciptakan suasana pembelajaran yang inspiratif dan kolaboratif. Para peserta merasa termotivasi untuk terus memperdalam ilmu Al-Qur’an dan menularkan semangat tersebut kepada masyarakat.

Dengan berakhirnya diklat tilawati level 1 ini, diharapkan lahir lebih banyak guru Qur’ani yang profesional, berakhlak mulia, dan berdedikasi dalam mengajarkan Al-Qur’an kepada generasi penerus bangsa. (ron/eko)