4 hari yang lalu
JOMBANG – Suasana khidmat dan penuh semangat terlihat dalam diklat standardisasi guru Al-Qur’an metode tilawati level 1 di TPQ Al Adnani, Desa Kayangan, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang. Kegiatan ini digelar selama dua hari, tepatnya Sabtu-Ahad, 5–6 Juli 2025, mulai pagi hingga sore.
Sebanyak 47 peserta tampak antusias menyimak materi demi materi yang menghadirkan narasumber berkompeten, di antaranya Kepala Tilawati Cabang Jombang Ustaz M. Nafiul Huda, S.Ag. dan Ustazah Maya Muhrinda Fatmawati, S.Pd.I. Materi-materi yang komprehensif terkait pembelajaran Al-Qur’an metode tilawati memberikan pengalaman tersendiri bagi para peserta yang mengaku senang lantaran tilawati dikenal sebagai metode yang mudah dan menyenangkan.
Kepala TPQ Al Adnani Ustazah Kholifatillah, S.Pd.I. memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini. Ia turut memberikan semangat kepada para peserta untuk terus meningkatkan kualitas diri agar menjadi pengajar Al-Qur’an yang profesional.
”Terima kasih kepada Tilawati yang telah memberikan ilmu bermanfaat ini,” ucapnya.
Sementara itu, Ustaz Nafiul Huda berharap agar para peserta nantinya dapat mengimbaskan ilmu yang telah diperoleh dalam diklat ini di lembaga masing-masing. ”Dengan sinergi yang kuat, insyaallah tilawati dapat memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas,” tuturnya.
Ia menambahkan, setelah mengikuti materi tilawati 1-6 dan strategi pembelajaran tilawati, para peserta harus menempuh munaqosyah dan praktik mengajar tilawati (micro-teaching) untuk mendapatkan syahadah.
Dalam kegiatan tersebut, munaqisy Al-Qur’an terdiri atas Ustazah Hj. Siti Aisyah, M.Pd. dan Ustazah Hj. Naily Maslahah, S.Pd. Sementara munaqisy mikro terdiri atas Ustazah Sri Mamlu'ah, S.Pd., Ustazah Binti Nur Sholikhah, S.Pd.I., dan Ustaz Firdaus Bayu Rofiun, S.Pd.
Dalam suasana belajar yang santai namun serius, para peserta memberikan kesan positif terhadap acara ini. Yang istimewa, Ustaz Achmad Zulfikar Ali Gucci, salah satu peserta berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia mengaku sangat berminat mengikuti diklat tilawati level 1 ini karena tilawati menarik untuk dipelajari dan diajarkan.
”Sangat menyenangkan. Saya berharap agar tilawati bisa masuk ke NTT agar dakwah Islam bisa lebih meluas lagi,” tutur Ustaz Zulfikar. Ia merupakan peserta yang sudah mondok di Pesantren Tebuireng selama 13 tahun dan hendak pulang.
”Namun, saya rela menunda kepulangan ke NTT demi bisa mengikuti diklat tilawati,” tegasnya. (eko)