sehari yang lalu
JAKARTA – Ribuan pengajar Al-Qur’an dan pemerhati pendidikan Islam memadati Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (12/7).
Gelaran Silaturahim Tilawati Nasional 2025 bukan sekadar ajang temu kader, tetapi juga momentum peluncuran Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Tilawati serta Jam’iyyah Ma’had Tilawati Indonesia (JAMHATI)—dua inisiatif yang menandai babak baru standarisasi kompetensi guru Al-Qur’an di Indonesia.
Sejumlah tokoh nasional hadir dan memberikan sambutan maupun penguatan, di antaranya Wakil Gubernur DKI Jakarta H. Rano Karno, S.Ip, Direktur Penerangan Agama Islam Kementerian Agama RI Dr. H. Ahmad Zayadi, M.Pd, Komisioner BNSP Dr. KH. Muhammad Nur Hayid, S.Th.I., MM., CSM, Ketua Yayasan Nurul Falah Dr. KH. Umar Jaeni, M.Pd, dan Muallif Metode Tilawati KH. Ali Muaffa.
Turut hadir pula penceramah nasional Dr. KH. Ahmad Fathoni, Lc., MA serta Qari Internasional sekaligus kepala cabang Tilawati, Muhammad Najmi Al Varo.
Agenda inti pembukaan & sambutan pejabat daerah dan pusatL, launching LSP Tilawati oleh BNSP, peresmian JAMHATI sebagai wadah jejaring ma’had Tilawati se-Indonesia, simulasi pembelajaran Metode Tilawati untuk PAUD hingga dewasa, mauidzah Hasanah oleh Dr. KH. Ahmad Fathoni, Lc., MA dan pembacaan Al-Qur’an oleh Qori internasional Muhammad Najmi Al Varo.
“Melalui sertifikasi profesi, kami ingin memastikan setiap guru Tilawati memiliki kompetensi teruji sehingga kualitas pendidikan Al-Qur’an terjaga merata di seluruh Indonesia,” ujar Dr. KH. Muhammad Nur Hayid, Komisioner BNSP.
Ketua Yayasan Nurul Falah, Dr. KH. Umar Jaeni, menambahkan bahwa JAMHATI akan menjadi platform kolaborasi antar-ma’had guna memperkuat kurikulum, riset tajwid, dan pengabdian masyarakat.
Sementara itu Wakil Gubernur DKI Jakarta H. Rano Karno menyambut baik inisiatif ini: “Pemprov mendukung penuh upaya peningkatan kompetensi guru Qur’an karena sejalan dengan program peningkatan literasi keagamaan di ibu kota.”